Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wisata Ziarah di Yogyakarta yang Patut Anda Ketahui


Yogyakarta, kota yang dikenal kaya akan tempat wisata menyuguhkan berbagai pesona yang bisa dinikmati semua kalangan. Namun ketika anda sudah bosan mengunjungi pantai, taman rekreasi atau objek wisata pada umumnya. Tempat wisata ziarah menjadi tempat rekomendasi wisata rohani yang dapat memberikan hal baru serta membuat iman kita semakin kuat.

Mengunjungi makam para ulama misalnya yang memiliki nilai-nilai spiritual yang tinggi, bahkan Tak hanya untuk urusan spiritual, ziarah ulama ini juga bisa ditujukan untuk urusan dokumentasi atau mengingat perjuangan kaum muslimin di masa lampau. sehingga sangat layak untuk dikunjungi bagi anda yang ingin lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Berikut ini kami memberikan beberapa rekomendasi bagi anda yang ingin mengunjungi atau berziarah ke makam para ulama.yuk simak dibawah ini.

1. Makam Syekh Maulana Maghribi

Syekh Maulana Maghribi, konon merupakan penyebar agama islam generasi pertama ditanah jawa. Syekh Maghribi diidentikkan dengan Syekh Maulana Muhammad al-Maghribi, salah seorang anggota Wali Songo periode pertama. Beliau berasal dari Maghrib (Maroko), datang ke pulau Jawa pada tahun 808 H atau 1404.
Makam Syekh Maulana Muhammad al-Maghribi, Sumber: Instagram/@muhammad_hilmi_hadzik

Makam syekh maulana maghribi berada di atas sebuah bukit parangtritis, untuk berkunjung kesana, peziarah harus naik jalan kaki melewati ratusan anak tangga. Lalu melewati Mushola An Nur dengan candi bentar di rogolnya. Dengan sebuah Yoni yang tidak lagi utuh bentuknya pada halaman Mushola, Sesaat kemudian terlihatlah ujung undakan dengan sebuah gapura sederhana yang diapit oleh tembok yang rendah.

Pintu gapura makam terbuka, dan masuk ke dalam area makam. Memasuki halaman Makam Syekh Maulana Maghribi di puncak perbukitan yang cukup luas, terlihat sebuah cungkup tertutup tembok keliling dengan pintu kayu bercat hijau.

2. Makam Wotgaleh Berbah: Raja-raja Mataram

Makam Wotgaleh salah satu makam yang memiliki Masjid bersejarah di Jogja dimana tempat ini berada di kelurahan sendangtirto, kecamatan berbah, sleman. Terdapat hal menarik pada tempat makam ini yaitu bersemayam pangeran purbaya yang dikenal dengan sebagai sosok sakti mandraguna. Pangeran yang tak lain putra dari Panembahan Senopati. dikenal dengan nama Joko Umbaran, karena semasa kecil ‘diumbar’ (ditelantarkan) orang tuanya.
Makam Wotgaleh, Sumber: Instagram/@drupadisoeharso

Terdapat hal gaib yang sering dijumpai pada Makam yang berusia ratusan tahun ini. Dan dipercaya bahwa ini ada kaitannya dengan Pangeran Purbaya. Pangeran yang meninggal pada Minggu Wage 1676 Masehi dan tempat disemayamkan manusia sakti mandraguna ini.

Yang mana beredar mitos bahwa apapun yang melintas di atas makam akan jatuh menghujam bumi. Makam yang berlokasi di dekat landasan udara Adi Sucipto itu memang mempunyai kesakralan tersendiri. Selain warga sekitar makam, petugas penerbangan dari landasan udara Adi Sucipto juga meyakini hal tersebut dimana para pilot memilih memutar haluan serta tak berani melintasi sekitar atas makam.

Karena sering ditemukan bangkai burung ataupun kelelawar yang jatuh karena melintas di atas makam tersebut. mereka percaya bahwa semacam ada aturan yang tak tertulis yang harus dipatuhi. Jika ada pesawat yang melintas di atas makam ini dan jatuh, bisa jadi selain faktor human error juga kurang mengindahkan keyakinan kearifan lokal warga sekitar tentang makam tersebut.

3. Makam Kotagede: Raja-raja Mataram

Makam Kotagede. makam tempat bersemayam pendiri dan raja-raja awal Mataram Islam, berdiri tidak lama setelah pemukiman pertama di Kotagede berkembang, yaitu tahun 1589. Didalam makam sendiri terdapat 627 makam dan 81 makam diantaranya merupakan makam kokoh. Didalam juga terdapat beberapa bagian yaitu:
  1. Halaman pertama kompleks makam raja-raja mataram kotagede Yogyakarta. Dengan adanya sebuah gapuralah yang menjadi tanda pintu masuk menuju komplek makam raja dan tokoh tokoh pendiri kerajaan mataram islam.
  2. Halaman kedua kompleks makam raja-raja mataram kotagede Yogyakarta. akan menemukan gapura paduraksa kedua dan tembok kelirnya dengan hiasan-hiasan ukiran. menggunakan jasa angkut Jogja jika ingin melakukan pemindahan atau pengangkutan barang.
Makam Kotagede, Sumber: Instagram/@greenhosthotel

Di belakang tembok kelir terdapat 4 buah pendopo yang digunakan untuk tempat berganti pakaian dan menunggu giliran berziarah. Yang mana para pengunjung diharuskan menggunakan busana adat jawa sebagai bentuk penghormatan para raja-raja.

Halaman ketiga kompleks makam raja-raja mataram kotagede Yogyakarta. Akan menemukan gapura paduraksa ketiga dan di tempat ini terdapat banyak nisan yang merupakan pasarean raja-raja mataram islam dan keluarganya. Sekaligus tempat inilah merupakan paling disakralkan.

Untuk masuk di area ini diharuskan melepas alas kaki saat masuk area makam, dan dilarang keras mengambil foto selama di dalam area makam. Didalamnya terdapat 3 bangsal yaitu bangsal Prabayaksa, bangsal Witana dan bangsal Tajug.

4. Makam Imogiri: Raja-raja Mataram

Lokasi pemakaman ini berada di Dusun Pajimatan, Girirejo, kecamatan Imogiri, Bantul, di sebelah selatan kota Yogyakarta dan menjadi salah satu wisata religi di Jogja yang selalu ramai akan pengujung. Melalui pemilihan lokasi yang tidak sederhana akhirnya terpilihlah Bukit Merak, dan Sultan Agung-lah yang pertama dimakamkan di tempat tersebut pada tahun 1645 M.
Makam Imogiri, Sumber: Instagram/@ramboramaa

Pemilihan lokasi makam di tempat yang tinggi, mengingatkan pada kepercayaan prasejarah bahwa nenek moyang bersemayam di tempat yang tinggi. Untuk mencapai situs pemakaman di puncak Bukit Merak yang tingginya sekitar 100 m dari permukaan laut orang harus menapaki sekitar 410 anak tangga. Dengan Kemegahan pemakaman Imogiri sudah tampak dari kaki Bukit Merak.

Di area puncak bukit itu terdapat delapan kelompok makam, Kedhaton itu adalah: 1). Sultan Agungan, 2). Pakubuwana, 3). Bagusan/Kasuwargan, 4). Besaran, dan 5) Saptarengga; dengan Kedaton Sultan Agungan berada di tengah dan di tempat yang paling tinggi. Kedhaton ke-3 sampai dengan ke-5 adalah milik Kasunanan Surakarta, sedangkan yang ke-6 sampai ke-8 adalah milik Kesultanan Yogyakarta.

5. Makam Syekh Belu-belu

Menurut beberapa sumber Syekh Bela-belu semasa mudanya dikenal dengan nama Jaka Bandem beliau termasuk putra dari prabu brawijaya terakhir. Syekh Bela-belu anggota kerajaan Majapahit yang giat menyebarkan agama Islam Sebagai ulama Bela Belu sering berpindah pindah belum menetap di tempat ini, sampai meninggal dunia.
Makam Syeh Bela Belu, Sumber: Instagram/@omahsimbokkk

Makam Syekh Bela-Belu terletak di pegunungan/ bukit Banteng antara dusun Grogol 10 dengan Dusun Mancingan, kira-kira 4 Km dari gerbang masuk Parangtritis.

Itulah beberapa rekomendasi untuk menjadi pilihan kunjungan ketikan berada di Jogja dengan mengunjungi makam para ulama menjadikan kita bertambah keimanan dan keyakinan atas Kemahakuasaan-Nya.

Posting Komentar untuk "Wisata Ziarah di Yogyakarta yang Patut Anda Ketahui"